04 Juli 2012

[040712.ID.LOG] Pembangunan Infrastruktur : Performa Logistik Di Atas Level 59


JAKARTA-Pemerintah bertekad meraih peringkat performa logistik Indonesia di atas level 59 pada 2013 dengan menyusun konsep pendanaan untuk kepentingan konektifitas serta pembenahan infrastruktur lunak.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Armida Salsiah Alisjahbana menyampaikan konsep pendanaan yang tepat untuk pembangunan infrastruktur bisa mendorong konektifitas secara bertahap dan terukur.
 
“Harapannya [LPI] ke depan trennya terus meningkat, walaupun PR [pekerjaan rumah] pemerintah masih banyak,” kata Armida di kantornya, Jumat(29/6/2012).

Dia menargetkan rasio belanja infrastruktur terhadap produk domestik produk (PDB) pada 2013 bisa mencapai 4% dan bertumbuh sekitar 1% pada tahun berikutnya.

“Dari sisi pendanaan secara makro ingin ada target infrastruktur 5% dari PDB pada 2014, selanjutnya bisa sampai 7%-8%,” ujarnya.

Dengan skema pendanaan infrastruktur yang progresif dan rasio investasi yang mencapai 5% dari PDB, menurut dia, bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 7% secara berkelanjutan.

Dari sisi pembenahan infrastruktur lunak, Armida mengimbau pemangku kepentingan terus melakukan reformasi birokrasi. Para stakeholder antara lain pemerintah daerah, swasta, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dia menilai BUMN telah bergerak lebih cepat dalam hal penataan infrastruktur lunak saat ini. Terbukti dari pesatnya pengelolaan dan produktifitas pelabuhan, bandara, dan sarana konektifitas lain.

“Sekarang sudah banyak improvement [perkembangan] dari soft infrastructure karena sebentar, tapi infrastruktur fisik butuh waktu panjang, dan ini yang sedang diupayakan,” ungkapnya.

Bank Dunia sebelumnya menilai naiknya indeks performa logistik Indonesia dari peringkat 75 pada 2010 menjadi 59 tahun ini lebih ditopang perkembangan dari sektor swasta daripada kontribusi pemerintah.

Ekonom Bank Dunia Henry Sandee menyampaikan kemajuan performa logistik terjadi pada bidang-bidang di mana sektor swasta menjadi pelaku utama, yakni penyedia jasa pelayaran dan logistik.

“Kemajuan pada periode 2012 tidak begitu tampak pada bidang-bidang di mana pemerintah menjadi pelaku utama, seperti border agencies dan infrastruktur,” ujar Henry.

Berdasarkan hasil riset Logistic Performance Index (LPI) 2012, Indonesia mengalami peningkatan index dari 2,76 menjadi 2,94. Adapun indeks LPI memiliki rentang nilai antara 1 hingga 5 dengan capaian indeks 5 sebagai yang terbaik. (msb)

Sumber : Bisnis Indonesia, 29.06.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar