01 September 2012

[010912.ID.BIZ] Ekspor China Melambat, Jepang Waspada Penyusutan Ekonomi


TOKYO: Risiko penyusutan perekonomian Jepang pada kuartal ini semakin meningkat seiring melambatnya pertumbuhan permintaan ekspor dari Eropa hingga China, sehingga pemerintah semakin terdesak untuk mengucurkan lebih banyak stimulus.


JPMorgan Securities Japan Co menurunkan proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Jepang pada kuartal III/2012 dari tumbuh 1% menjadi turun 0,3%, sedangkan BNP Paribas SA memproyeksikan penurunan 0,9%, dari proyeksi sebelumnya 0%.


“Kami merevisi turun proyeksi kami karena perekonomian global terlihat lebih lemah dari yang kami antisipasi,” jelas Ryutaro Kono, Kepala ekonom BNP untuk Jepang.


Selain BNP dan JPMorgan Securities Japan, Bank of America Merrill Lynch dan Credit Suisse Group AG juga memproyeksikan penurunan ekonomi Jepang. Sementara itu, Mitsubishi Research Institute memprediksi kenaikan ekonomi sebesar 0,2% pada kuartal ketiga dan 0,7% pada kuartal terakhir.


Menurut Mitsubishi Research, rekonstruksi pasca gempa memainkan peran utama dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi ini. Perekonomian Negeri Sakura tumbuh 1,4% pada kuartal kedua tahun ini.


“Ekspor melambat lebih dari yang kami kira. Namun, Jepang kemungkinan akan mampu menghindari resesi karena permintaan rekonstruksi terus menopang pemulihan,” ujar Akihiro Morishige, ekonom Mitsubishi Research.


“Tanpa adanya peralihan yang lancar dari permintaan domestik menuju permintaan eksternal, perekonomian Jepang bakal mendapat masalah yang serius. Kemungkinan besar bukan hanya Bank Jepang, tapi juga pemerintah yang harus melancarkan stimulus,” kata Masamichi Adachi, ekonom senior JPMorgan Securities di Tokyo. (Bloomberg/03/arh)

Sumber : Bisnis Indonesia, 27.08.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar