19 Oktober 2012

[191012.ID.BIZ] PROYEK KERETA API BATAM : Pengerjaan Mulai 2014


BATAM: Pemerintah menargetkan pembangunan proyek rel kereta api angkutan publik dan barang rute Bandara Hang Nadim-Pelabuhan Batu Ampar, Batam, dapat dimulai pada tahun 2014.

Tundjung Inderawan, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, mengatakan dokumen proyek senilai Rp2,4 triliun itu tengah dalam tahap penawaran ke sejumlah investor yang berminat membangun. Ditjen Perkeretaapian dan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) terus mempromosikan proyek ini baik di dalam negeri maupun perjalanan promosi di luar negeri.

"Pembangunan prasarana perkeretapian di Pulau Batam rencananya dimulai 2014, dan 2017 sudah dapat dioperasikan," ujanya usai sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perkeretaapian Batam di Batam, Rabu, (17/10/2012).

Berdasarkan studi kelayakan perkeretaapian Batam yang disusun Dirjen Perkeretaapian, jelas Tundjung, pembangunan prasarana perkeretaapian pada tahap awal di Batam akan menghubungkan kawasan industri dengan Pelabuhan maupun Bandara Hang Nadim.

Nilai proyek untuk membangun prasaran tersebut hanya termasuk pembangunan rel, sistem persinyalan dan sistem kendali.

Rencana rute yang akan dibangun yaitu, Batam Center-Batu Aji-Tanjung Uncang sepanjang 17,7 Km dan Bandara Hang Nadim-Batu Ampar sepanjang 19,6 Km.

"Sudah ada kajian dari Pemda, yang paling menarik investor adalah trase Bandara ke Pelabuhan," tambahnya.

Tundjung menjelaskan sebagai tindak lanjut penandatangan kesepakatan bersama dengan BP Batam, Ditjen Perkeretaapian kini sedang menyelesaikan pelaksanaan feasibility study untuk menyusun penetapan trase (Basic Design).

Selanjutnya Pemerintah akan mendorong peran stakeholder terkait untuk berpartisipasi dalam penyusunan kelengkapan Dokumen Perencanaan Teknis (DED) sebelum dilaksanakan tahapan konstruksi fisik.

Pada tahun 2013 direncanakan dibentuk lembaga atau badan usaha lalu pada tahun 2014 hingga tahun 2016 akan dilaksanakan pekerjaan konstruksi dan pengadaan lahan.

Tundjung menambahkan proyek perkeretaapian di Batam hingga kini belum banyak mampu menarik investor untuk membiayai proyek. Menurutnya beberapa kota lain seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sulawesi beberapa langkah lebih maju dibandingkan Batam.

"Khusus Batam sampai saat ini belum ada peminat. Ini kami masih tawarkan, kalau tidak ada yang mau, kami (Pemerintah Pusat dan Daerah) yang akan bersinergi, untuk mempercepat pembangunan," paparnya.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengungkapkan proyek kereta api di Batam selalu dipromosikan pihaknya setiap kesempatan agenda promosi luar negeri.

Mempercepat penyelesaian DED, lanjut dia, akan memacu investor agar serius menggarap proyek ini nantinya. "Setiap kami ke luar negeri, proyek ini termasuk yang kami indikasikan bahwa kami akan bangun ini dan kemungkinan investor bisa ikut melalui PPP. Nanti dengan ada DED, investor bisa lebih serius lagi," sambungnya. (K17/Bsi)

Sumber : Bisnis Indonesia, 17.10.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar