29 Oktober 2012

[291012.ID.BIZ] Ekonomi Global : Inggris & Uni Eropa Kian Tak Harmonis


LONDON: Inggris semakin kecewa dengan Uni Eropa yang dinilai sebagai sebuah 'mesin' yang mereduksi berbagai pengambilan keputusan negara anggota.

Menteri luar negeri Inggris William Hague mengatakan masyarakat merasa Eropa merupakan salah cara di mana sebuah mesin besar mengisap pengambilan keputusan dari parlemen nasional.

"Itu perlu berubah. Jika kita tidak dapat menunjukkan bahwa pengambilan keputusan dapat mengalir kembali ke parlemen nasional maka sistem yang demokratis, tidak akan berlanjut," ujarnya seperti dikutip Reuters, Selasa (23/10/2012).

Kritikan pedas terhadap Uni Eropa belakangan makin gencara kalangan pejabat Inggris dalam beberapa bulan terakhir.

Hubungan tak harmonis antara Inggris dan para pengambil keputusan Uni Eropa juga tercermin dari sikap Jerman semakin jengkel atas sikap tertutup Perdana Menteri Inggris David Cameron dan sebagian besar anggota parlemen Konservatif-nya.

"Pemerintah koalisi tetap berkomitmen agar Inggris memainkan peran utama di Uni Eropa tetapi saya juga harus jujur katakan kekecewaan publik terhadap Uni Eropa di Inggris yang terburuk saat ini," kata Hague.

Dalam perkembangan lain sebuah proposal Uni Eropa yang menyebutkan 40% komposisi pengawas sebuah perusahaan  harus dari kaum perempuan akan diubah untuk meringankan sanksi potensialnya.

Komisaris Kehakiman Uni Eropa Viviane Reding akan membuat perubahan kecil untuk memungkinkan fleksibilitas pemerintah memberi hukuman terhadap perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi target pada 2020.

Sumber Bloomberg menyebutkan dalam draf aturan, perusahaan juga harus menjelaskan prosedur seleksi jika diprotes oleh calon yang gagal karena merasa didiskriminasi. (ra)

Sumber : Bisnis Indonesia, 23.10.12.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar