11 Desember 2013

[111213.ID.SEA] Kejar Target April 2014, Proyek Teluk Lamong Sudah 68%

Bisnis.com, JAKARTA - Proyek pembangunan Terminal Teluk Lamong Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, sudah mencapai 68,14% hingga akhir bulan lalu dengan target rampung pada tahap pertama April 2014.

Pimpinan Proyek Terminal Teluk Lamong M. Harry Darmawan mengatakan proyek itu terbagi dalam beberapa paket pengerjaan.

Paket A yakni pekerjaan dermaga internasional, Paket B lapangan penumpukan (container yard) dan jalan penghubung (causeway), Paket C jembatan penghubung, Paket D bangunan perkantoran, dan Paket E pengadaan peralatan bongkar muat.

“Progres proyek pembangunan Terminal Teluk Lamong hingga akhir November lalu telah mencapai 68,14%,” ujarnya dalam surat elektroniknya, Minggu (8/12).

Pada Paket B, kata Harry, pengerjaan lapangan penumpukan dan jalan penghubung bahkan telah mencapai 72,4% dan saat ini tengah dilakukan pemotongan elevasi atau posisi vertikal (ketinggian) tumpukan tanah di lapangan penumpukan.

Elevasi di lapangan penumpukan itu saat ini sudah mencapai 9 meter, tapi berdasarkan kajian tim ITS Surabaya, elevasi itu bisa dipangkas menjadi 5 meter. Studi ITS juga menunjukan kepadatan tanah di lapangan penumpukan sudah sesuai.

Kondisi itu memberikan jaminan bahwa kekuatan lahan yang digarap tidak lagi turun. Hanya saja, pemadatan di lapangan penumpukan butuh tanah urug yang banyak padahal elevasi lahan di lapangan saat ini mencapai 9 meter sehingga harus dipotong menjadi 5 meter.

Berdasarkan hasil kajian, kepadatan lapangan penumpukan diharapkan mampu menahan beban hingga 9 ton per meter persegi.

“Dengan kata lain, lapangan penumpukan nanti mampu menahan beban sekitar 1,4 juta ton. Asumsi itu dihitung dengan total luas lahan 15,86 hektar dan tiap meter persegi mampu menahan beban 9 ton.”

Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi Priyanto menambahkan percepatan pengerjaan Paket B itu beralasan mengingat sebagai persiapan kedatangan peralatan bongkar muat buatan Konecranes Finland Corporation yang bakal didatangkan.

Automatic Stacking Crane (ASC) dan Stradle Carrier (SC) direncanakan tiba di Terminal Teluk lamong secara bertahap mulai awal Januari tahun depan.

Edi mengatakan ada dua jenis pekerjaan pengadaan peralatan bongkar muat di Teluk Lamong yang dilakukan oleh Konecranes. Salah satu bagian dari kontrak itu ialah pengadaan 10 unit Ship to Shore (STS) Crane yang bertahap selesai yakni 5 unit pada 2014 dan sisanya pada 2016.


Sumber : Bisnis Indonesia, 08.12.13.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar