Rabu, 7 Oktober 2009 09:58 WIB
KOMPAS.com — Kekayaan para miliarder yang masuk daftar orang terkaya di Amerika Serikat atau Forbes 400 menyusut sebesar 300 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 3.000 triliun dengan kurs Rp 10.000 per dollar AS.
Uang senilai 300 miliar dollar AS tentu bukan hal yang main-main. Dengan dana sebesar itu banyak hal yang bisa dilakukan, bahkan untuk "membeli" sebuah negara.
Sebagai contoh, kekayaan taipan kasino yang "tinggal" 9 miliar dollar AS masih mampu untuk "membeli" Barbados, yang mempunyai produk domestik bruto 9 miliar dollar AS. Bayangkan apa saja yang bisa diperbuat dengan dana 300 miliar dollar AS.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan dengan dana 300 miliar dollar AS tersebut.
1. Anda bisa melakukan 8.571 perjalanan ke luar angkasa. Maret lalu, salah seorang petinggi Microsoft, Charles Simonyi, membayar 35 juta dollar AS untuk berjalan-jalan selama 10 hari di luar angkasa.
2. Kita pun bisa membeli 5.128 Gulfstream G650s. Pesawat jet tercepat yang bernilai 58,5 juta dollar AS.
3. Kita bisa membeli Google sebanyak dua kali. Nilai perusahaan raksasa internet tersebut mencapai 150 miliar dollar AS.
4. Bisa "membeli" Afrika Selatan yang mempunyai PDB 300 miliar dollar AS.
5. Setengahnya PDB Indonesia tahun 2009, yang mencapai Rp 5.309 triliun. Berarti kita masih harus nombok setengahnya lagi bila ingin "membeli" Indonesia.
6. Anda bisa melakukan 176.471 kali makan siang bareng taipan Warren Buffett. Pemenang lelang amal makan siang bersama Buffett harus membayar 1,7 juta dollar AS.
7. Kita bisa tinggal 32.877 tahun di presidential suite di Hotel Atlantis Bahama. Tarif termahal di hotel tersebut mencapai 25.000 dollar AS per malam.
Nah kalau Anda mempunyai duit 300 miliar dollar AS, apa yang akan Anda lakukan?
(+ artikel tambahan sebagai pelengkap) ---> Ini Dia Orang Terkaya di AS
Selasa, 6 Oktober 2009 09:21 WIB
KOMPAS.com — Orang-orang superkaya di Amerika Serikat semakin miskin? Ya, berdasarkan penghitungan majalah bisnis Forbes, nilai kekayaan miliarder di Negeri Uwak Sam itu melorot hingga 300 miliar dollar AS atau dengan kurs Rp 10.000 mencapai Rp 3.000 triliun! hanya dalam waktu 12 bulan, dari 1,57 triliun dollar AS menjadi "tinggal" 1,27 triliun dollar AS.
Merosotnya kekayaan para miliarder yang masuk daftar Forbes 400 itu terjadi karena gonjang-ganjing pasar saham dan harga real estat, serta adanya perceraian dan kecurangan (fraud). Hal itu membuat posisi 314 anggotanya melorot dan 32 miliarder terlempar dari daftar itu.
Orang terkaya kedua di AS, pemilik Berkshire Hathaway, Warren Buffet, menjadi miliarder yang paling menderita, ia kehilangan 10 miliar dollar AS karena saham Berkshire Hathaway anjlok 12 persen dalam jangka waktu 12 bulan.
Kekayaannya saat ini bernilai 49 miliar dollar AS.Sementara itu, pemuncak daftar 400 orang terkaya se-AS dalam 16 tahun berturut-turut adalah pendiri Microsoft, Bill Gates, yang harus kehilangan hingga 7 miliar dollar AS dalam satu tahun ini akibat turunnya harga saham dari perusahaan yang didirikannya tersebut.
Adapun miliarder yang masuk 10 besar daftar Forbes 400 lainnya adalah pendiri Oracle, Larry Ellison, dengan sisa kekayaan "tinggal" 27 miliar dollar AS. Ia menduduki urutan ketiga.
Kemudian, para pewaris Wal-Mart berturut-turut menempati posisi keempat hingga ketujuh, yakni Christy Walton (21,5 miliar dollar AS), Jim C Walton (19,6 miliar dollar AS), Alice Walton (19,3 miliar dollar AS), dan S Robson Walton (19 miliar dollar AS).
Raja media yang juga Wali Kota New York, Michael Bloomberg, berada di urutan kedelapan (17,5 miliar dollar AS). Posisi berikutnya diisi duo pengusaha energi, Charles dan David Koch, yang masing-masing mempunyai 16 miliar dollar AS.
Total, kesepuluh miliarder AS itu kehilangan 39,2 miliar dollar AS atau merosot 14 persen dari jumlah setahun yang lalu. Namun jangan salah, meski kekayaan mereka melorot, para miliarder itu masih sanggup untuk "membeli" sebuah negara.
Contohnya Bill Gates. Kekayaannya yang mencapai 50 miliar dollar AS lebih besar dibanding produk domestik bruto 140 negara di dunia ini, di antaranya Kosta Rika, El Salvador, Bolivia, dan Uruguay.
Sumber : Kompas, 06 & 07.10.09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar