Masyarakat Indonesia diperkirakan baru bisa menikmati kualitas hidup yang layak pada tahun 2016, atau ketika Indonesia berhasil mencapai PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita sebesar US$ 6.000.
Demikian hasil simulasi terhadap dua skenario pertumbuhan PDB per kapita yang dibuat Standard Chartered melalui laporan khususnya tentang Indonesia, yang dikutip detikFinance, Kamis (15/10/2009).
Stanchart membuat dua skenario, Skenario pertama didasarkan pada proyeksi kami terhadap pertumbuhan PDB dan inflasi. Sementara skenario kedua berdasarkan pada compound annual growth rate (CAGR) dari pendapatan per kapita nominal selama periode 2000 hingga 2008.
Hasil simulasinya adalah: Setelah tahun 2020, PDB per kapita nominal Indonesia kira-kira akan 11 kali lebih tinggi dari nilai di tahun 2000 berdasarkan Skenario 1, atau 13 kali lebih tinggi berdasarkan skenario 2.
"PDB per kapita Indonesia diperkirakan akan melewati US$ 6.000 di tahun 2016 berdasarkan Skenario 2, atau di tahun 2017 berdasarkan Skenario 1. US$ 6.000 adalah tingkat pendapatan per kapita yang oleh beberapa ahli ekonomi pembangunan dianggap sebagai ambang batas 'lepas landas' bagi suatu masyarakat untuk menikmati kualitas hidup yang layak," urai laporan tersebut.
PDB per kapita Indonesia berdasarkan skenario tersebut adalah (dalam US$): 200 2005 2008 2009(F) 2014(F) 2020(F) Skenario 1 806,9 1.304,1 2.246,3 2.257,8 4.429,9 8.661,0 Skenario 2 806,9 1.304,1 2.246,3 2.257,5 4.759,6 10.187,3
Saat ini PDB per kapita nominal dan PDB per kapita berdasarkan PPP penduduk Indonesia masih kedua paling rendah di ASEAN-5, sedikit lebih tinggi dari Filipina.
Di tahun 2008, PDB per kapita berdasarkan PPP penduduk Indonesia adalah US$ 3.987 (dalam dolar internasional IMF), atau hanya 8%% dari ukuran yang sama untuk penduduk Singapura.
Sumber : Detikcom, 15.10.09.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar