Senin, 05/10/2009 08:14 WIB
Oleh : Berliana Elisabeth S.
MELBOURNE (Bloomberg): Harga minyak pagi ini turun untuk kedua harinya di New York dipicu konsen akan pemulihan ekonomi AS, konsumen energi terbesar dunia.
Minyak juga turun sesuai perkiraan ekonom Nouriel Roubini, New York University professor memprediksi krisis finansial akan menekan pasar saham dan komoditas dalam beberapa bulan dipicu pemulihan ekonomi global yang mengecewakan investor.
Kontrak saham di Australia dan Jepang turun hari ini setelah data ekonomi AS yang menunjukkan meningkatnya angka pengangguran lebih tinggi dari perkiraan dan order pabrikan turun.
"Minyak terlihat terperangkap ditambah lagi adanya tekanan di bursa saham," kata Mark Pervan,senior commodity strategist ANZ Banking Group Ltd di Melbourne hari ini melalui telepon.
Harga minyak untuk kontrak November turun 0,3% menjadi US$69,71 per barel melalui transaksi elektronik di New York Mercantile Exchange pada pukul 11:24 a.m. waktu Sydney. Harga sudah naik 56% tahun ini.
Pada 2 Oktober harga minyak turun 3,5% setelah laporan ekonomi AS bahwa angka pengangguran naik menjadi level tertinggi 26 tahun periode September. Kontrak turun 1,2% menjadi US$69,95 pe rbarel pada saat itu.
Angka pengangguran AS naik 9,8%, levelt ertinggi sejak 1993, dari 9,7% pada Agustus, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS pada 2 oktober di Washington.S&P/ASX 200 Index Australia turun 0,2% hari ini di Sydney.
Indeks Nikkei 225 Stock Average Jepang terpangkas 0,2% menjadi 9.717 pada pukul 9:12 a.m waktu setempat. "Pasar modal mulai realistis sehingga semakin sulit untuk menguat," kata Pervan.
Kurs dolar AS melemah menjadi US$1,4599 per euro pada pukul 11:02 a.m waktu Sydney dari US$1,4576 pada 2 Oktober. Pelemahan dolar AS menjadi kebalikan dari minyak yang dijadikan alternatif investasi.
Harga minyak brent untuk kontrak November turun 0,7% menjadi US$67,60 per barel di ICE Futures Europe exchange London pada pukul 11:11 a.m. waktu Sydney.
Harga minyak juga turun setelah dipicu kenaikan pasokan di Rusia sehingga produksi naik 1,7% menjadi 10,01 juta barel per hari pada akhir September 2009 dari 9,84 juta barel pada September 2008, menurut data Kementerian Energi Rusia.
Sumber : Kompas, 06.10.09
Tidak ada komentar:
Posting Komentar