Senin, 14 September 2009 20:10 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Prospek ekonomi Indonesia dalam lima tahun ke depan diperkirakan akan pulih seiring dengan perbaikan ekonomi global dalam beberapa waktu terakhir.
Senior Economist Bank Dunia Subham Chaudhuri memaparkan ada dua skenario prospek ekonomi Indonesia kedepan, yakni ekonomi akan meningkat tinggi (rising) atau labil (floating).
"Untuk lima tahun ke depan ada dua skenario, bisa rising atau floating," ujar Subham, di sela-sela diskusi Perkembangan Perekonomian Terkini, di Jakarta, Senin (14/9). Dia menjelaskan skenario rising mengasumsikan pemulihan ekonomi global lebih besar dari yang diantisipasikan saat ini.
Skenario ini memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 5 tahun mendatang akan meningkat mencapai 7-8 persen, harga ekspor dan kredit domestik diperkirakan akan berakselerasi, serta rupiah terapresiasi.
Adapun skenario floating, mengasumsikan pemulihan dunia terjadi lebih lama dibandingkan perkiraan saat ini. Dalam skenario ini, kredit domestik diasumsikan tetap lemah dan konsisten di tahun 2009, harga ekspor turun, rupiah terdepresiasi, serta pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap berada di kisaran 5-6 persen.
Di samping itu, menurut Subham, prospek perekonomian Indonesia juga ditentukan oleh kebijakan pemerintah mendatang, terutama di bidang infrastruktur serta iklim investasi yang mendukung.
"Kalau pemerintahannya sama seperti ini, ya akan tetap floating tidak tinggi-tinggi banget," cetusnya. Lebih jauh World Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 akan mencapai 4,3 persen.
Tahun 2010 diperkirakan pertumbuhan meningkat menjadi 5,4 persen dan pada tahun 2011 akan mencapai 6 persen hingga 6,5 persen. Pendorong utama pertumbuhan Indonesia pada tahun 2009 diperkirakan berasal dari permintaan domestik, dan pemulihan ekonomi global.
Adapun tahun depan, pertumbuhan akan kembali mengalami akselerasi didukung oleh investasi yang kuat, serta mudahnya perolehan kredit dan kepercayaan investor meningkat dibandingkan tahun ini.
"Tahun depan konsumsi swasta tetap kuat dan kredit konsimsi tetap meningkat," ujarnya. Tahun 20011, diperkirakan ekonomi dunia mulai mendekati tingkat pertumbuhan yang lebih normal sehingga mendorong ekonomi Indonesia hingga pertumbuhan tahunannya mencapai 6 persen sampai 6,5 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar