28 September 2009

Ekspor Aluminium Sumut Tumbuh 4,7%

Tanggal : 18-09-2009

Oleh : Ramita Harja (MedanBisnis-Medan)

Ekspor aluminium mengalami pertumbuhan sebesar 4,7%. Pertumbuhan tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah produksi aluminium di kalangan produsen. Hal itu dikatakan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut), Alimuddin Sidabalok kepada MedanBisnis di Medan, Kamis (17/9).

“Pada Juni 2009, nilai ekspor aluminium mencapai US$14.781 sedangkan pada Juli 2009 ekspornya menjadi US$15.477, atau meningkat sebesar 4,7%,” ujarnya. Dia mengatakan pertumbuhan ekspor barang golongan HS 76 ini sebaiknya disambut gembira.

Soalnya di tengah krisis yang melanda negara tujuan ekspor, pertumbuhan itu membawa dampak positif terhadap jumlah atau total ekspor secara keseluruhan, khususnya untuk Sumut.

Namun, lanjutnya, jika jumlah nilai ekspor pada periode Januari-Juli 2009 dibanding periode sama setahun lalu, ekspor aluminium mengalami penurunan sebesar 41,94%. Sidabalok menyebutkan pada Januari-Juli 2009, ekspor aliminium mencapai US$216.355.

Jika dibanding periode sama setahun lalu, nilai ekspornya merosot ke jumlah US$125.609. Ekspor pada periode tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 3,79% dari total ekspor Sumut yakni US$2.892.361.

Sementara itu Direktur Umum dan SDM PT Inalum, Nasril Kamaruddin mengatakan produksi aluminium di tempatnya telah melebihi dari target. Dia menyebutkan pada Juli 2009 produksinya mencapai 86.176 ton, sementara produksi yang ditargetkan sebesar 84.830 ton.

“Pencapaian ini didukung dengan pengoperasian 505 tungku peleburan aluminium, tingkat level air Danau Toba berada pada kisaran 904,27 meter, dan jumlah karyawan sekitar 2.049 orang,” paparnya.

Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Subdis Perdagangan Luar Negeri (PLN), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumatera Utara (Sumut), Fitra Kurnia mengatakan untuk ekspor aluminium hingga saat ini memang PT Inalum yang terbesar.

Menurutnya, produksi aluminium yang dihasilkan dari perusahaan tersebut masih belum ada dampaknya walau krisis melanda. “Tidak ada masalah dengan krisis selama ini. Setahu saya, yang paling besar dan tetap eksis masih perusahaan tersebut,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar