Jumat, 18 September 2009 20:56 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Haryo Damardono
SHANGHAI, KOMPAS.com - Kementerian Kereta Api Republik Rakyat China mengumumkan penjualan obligasi senilai 30 miliar Yuan atau setara 4,39 miliar dollar Amerika, atau setara Rp 43,9 triliun untuk pengembangan jaringan kereta di negara itu.
Sebagaimana dikutip oleh Dow Jones, Jumat (18/9) kementerian merencanakan obligasi senilai 20 miliar Yuan berjangka 10 tahun, sedangkan obligasi bernilai 10 miliar Yuan berjangka waktu 15 tahun. Penjualan dilakukan pekan depan, antara hari Senin-Selasa.
Sebenarnya, pada tahun 2009, Kementerian KA China merencanakan penjualan obligasi bernilai 100 miliar Yuan atau setara 14,6 miliar dollar Amerika. Diharapkan penjualan obligasi itu, dapat menyukseskan langkan pemerintah yang merencanakan pembangunan 5.600 km jalan kereta hingga akhir 2009.
Ketika pembangunan 5.600 km jalan kereta itu terealisasi, maka China memiliki 86.000 km jalan kereta api. Artinya, China menduduki peringkat kedua jaringan kereta terpanjang di dunia setelah Amerika.
Bagaimana di Indonesia? Revitalisasi Perkeretaapian yang dicanangkan pemerintah tahun 2008-2010, awalnya dikatakan akan diberi dana Rp 19 triliun. Nyatanya, dari 2008-2010 hanya dikucurkan sekitar Rp 11 triliun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar